Monday, August 23, 2010

Download Printer Canon berbagaimacam tipe


Buat rekan-rekan ..................
yang butuh Driver canon dengan berbagai tipe,
silahkan download : di sini

winrar........


yang mau download winrar gratisan,
silahkan di sini : Download


Download mozilla

Buat rekan-rekan yang akan mendownload mozilla terbaru,
klik disni : download

Saturday, August 21, 2010

Materi RPP 3

silahkan download disini
kelas X7 Rumbai

RPP 3 TIK KLS X7 RUMBAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MAN 1 PEKANBARU

Mata Pelajaran : TIK

Kelas / Semester : X / 1

Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 kali pertemuan)


Standar Kompetensi

Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan fungsi, proses kerja komputer, telekomunikasi, serta berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi


Indikator

1. Menjelaskan pengertian dari Teknologi Informasi dan Telekomunikasi

2. Mengidentifikasi perangkat keras yang digunakan untuk Teknologi Informasi beserta fungsinya

3. Mendeskripsikan macam-macam peralatan Teknologi komunikasi beserta fungsinya

4. Mengidentifikasi perkembangan TIK dari jaman ke jaman

5. Mengidentifikasi elemen siklus pemrosesan informasi


Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat memahami tentang maksud dan pengertian Teknologi Informasi dan Telekomunikasi

2. Mengetahui macam perangkat keras Teknologi Informasi dan fungsinya

3. Mengetahui perkembangan TIK

4. Mengetahui elemen siklus pemrosesan informasi


Materi Pembelajaran

Perangkat Teknologi Informasi Komputer


Metoda Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Kooperatif learning

2. Metoda : Diskusi, pencarian informasi


Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan pendahuluan

Appersepsi / Motivasi

Guru memotivasi siswa agar lebih mengetahui tentang TIK

b. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan pengertian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi

2. Guru menjelaskan macam-macam dan fungsi perangkat keras yang digunakan dalam Teknologi Informasi

3. Guru menjelaskan macam-macam dan fungsi perangkat keras yang digunakan dalam Teknologi Komunikasi

4. Siswa mendiskusikan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari jaman dahulu sampai sekarang

5. Guru menjelaskan pengertian elemen siklus pemrosesan informasi

6. Guru menjelaskan perbedaan input, proses dan output

7. Guru menjelaskan proses kerja komputer dari mulai bilangan biner, bit dan kode ASCII

8. Siswa mencari informasi tentang contoh perangkat input, proses dan output

9. Tanya jawab mengenai macam dan fungsi peralatan teknologi informasi dan komunikasi

c. Kegiatan penutup

1. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah (PR) kepada siswa mencari informasi seputar kode ASCII, perangkat keras teknologi informasi dan komunikasi serta perangkat TIK yang terbaru.

2. Guru memberikan kesimpulan tentang hasil diskusi, tanya jawab tentang TIK

Sumber Belajar

1. Buku TIK Kelas X

2. Modul TIK

3. Internet


Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : uraian

3. Contoh instrumen :

Contoh uraian

Apa kepanjangan dari ASCII?

Contoh pilihan ganda

Berapa ukuran kode ASCII

a. 8 Bit

b. 2 Byte

c. 1 Nibble

d. 8 Byte

e. 4 Bit


Mengetahui,

Kepala MAN 1 Pekanbaru


Dra. Hj. HAYATIRRUH, M.Ed


Pekanbaru, 12 Juli 2010

Guru Mata Pelajaran TIK


Puspita Sari, S.Kom


Sunday, August 1, 2010

GURU IDEAL.........................................?

tugas matakuliah : Profesi Pendidikan tentang guru ideal

Pendapat tentang guru ideal :

Guru ideal itu adalah :
•Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan contoh atau keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.

•guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami.Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar dari para peserta didiknya.

Guru ideal justru harus belajar dari peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru? Benarkah demikian?

Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Senyum, Salam, Sapa, Syukur, dan Sabar).
Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya dengan baik, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.

Guru yang ideal adalah guru yang memiliki 5 kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki terpancar jelas dari karakter dan perilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup ditengah-tengah masyarakat.
Kelima kecerdasan itu adalah:
1. kecerdasan intelektual
2. kecerdasan moral
3. kecerdasan social
4. kecerdasan emosional
5. kecerdasan motorik

Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, mengapa?
Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan keberhasilan ketimbang proses. Segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai semaksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga kasus plagiarisme (menjiplak karya tulis ilmiah milik orang lain) dan korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang lain. Dia harus memiliki sifat penyabar dan pemaaf. Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi. Dia memiliki ambisi dan cita-cita yang tinggi seperti menggapai bintai di langit. Tak salah bila pada akhirnya peserta didik mengatakan, “guruku mampu menggapai bintang di langit.”Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila anda berprofesi sebagai seorang guru harus mampu berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter peserta didik untuk memiliki budi pekerti yang luhur. Mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang diharapkan oleh para leluhur bangsa.

Profesi, Profesional, Propesionalisme, Profesionalitas, Profesionalisasi

Pengertian Profesi, profesional, profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi

• Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Tetapi dalam kata profession yang berasal dari perbendaharaan Angglo Saxon tidak hanya terkandung pengertian “pekerjaan” saja. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu “panggilan”.
Dengan begitu, maka arti “profession” mengandung dua unsur. Pertama unsure keahlian dan kedua unsur panggilan.

• Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya. Sehingga seorang “profesional” harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya, dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi“profesional”. Kedua-duanya harus menyatu

• Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau
sebagai sumber penghidupan

• Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional.

• Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai, sungguh2 kepada profesinya.